Monday, October 31, 2011

Lorong





suatu saat ketika pagi tertidur
matahari enggan menyapa
saat ia berhenti bersinar

di sini dalam sepi

embun yang ada tak lagi ku lihat
sejak hujan semalam mengering
tak kunjung datang dan hinggap
pada jendela usang itu

pilar besar menopang gagahnya
seakan lapuk namun tetap berdiri
menahan tiap detik keperihan
tiap waktu yang semakin hilang

pintu besar di ujung sana
adakah ia menyapa?
adakah ia tersenyum?
ketika ku tanya dan hati terdiam

lorong sunyi kehidupan itu
teman setia setiap waktu
tanpa gerah terus berdiri
tanpa berlari hilang arah

di sana tempat abadi ku
menyongsong hari gelap dan sepi
tanpa matahari
tanpa embun
dan tanpa mereka

Lorong hitam kehidupanku

0 Komentar di sini:

Post a Comment