Kuingat fajar pagi itu
masih berembun meski lelap
sekujur tubuh masih lelah semalam
tak dapat menerka suratan pagi
dinding waktu memanggil 'tuk beranjak
menatap langit menghela angin
hirup udara alam itu
masih berdiri hingga beranjak
kami bersama bergelut dingin
hamparan kota menghangatkan
semarak ibu kota penuh sesak
barhambur bagai karang laut
tugu emas monas terlihat meski rabun
terhalang kerindangan taman kota
hela nafas tak tertahankan
ingin menikmati tugu perjuangan itu
mata berbinar, kaki berinjak
tugu monas itu kian mempesona
berdiri kokoh meski tergerus jaman
meski sejarah tetap utama
ibu kota pagi itu indah
tak terlupa meski hilang
hingga kini masih tersimpan
cerita kita di tugu monas
hirup udara alam itu
masih berdiri hingga beranjak
kami bersama bergelut dingin
hamparan kota menghangatkan
semarak ibu kota penuh sesak
barhambur bagai karang laut
tugu emas monas terlihat meski rabun
terhalang kerindangan taman kota
hela nafas tak tertahankan
ingin menikmati tugu perjuangan itu
mata berbinar, kaki berinjak
tugu monas itu kian mempesona
berdiri kokoh meski tergerus jaman
meski sejarah tetap utama
ibu kota pagi itu indah
tak terlupa meski hilang
hingga kini masih tersimpan
cerita kita di tugu monas
0 Komentar di sini:
Post a Comment