Bulir air dinding langit mulai berjatuhan
ketika sang fajar mulai lenyap
kilau cahaya tiap detik menyejukkan
getarkan dinding hati hingga pilu
semua percikan air basahi setiap helai tubuhmu
seraya lautan air jalanan meninggi
ketika semua menepi
ketika semua berlari
kau tetap beridiri hingga lenyap
tertiup hawa dingin dari dinding itu
adakah kau pilu?
adakah kau rasa?
seperti kehangatan itu mulai sirna
ketika dinding waktu mulai meninggi
masih tertahankah semua rasa ini
masih ragukah semua kemelut ini
jika dinding hati tak terketuk lagi
oleh hujan senja itu

0 Komentar di sini:
Post a Comment