Wednesday, February 29, 2012

Jogja Terindah

Terkadang waktu menepi sendiri
tersandarkan dalam pundak malam
seperti duri-duri yang berdiri
tajam menentang dingin malam

tinggalkan kota yang temanimu
disetiap waktu dan nafasmu
dihela peristirahatanmu
rebahkan dirimu dalam ranjangku

akulah mimpimu hari ini
akulah doamu dalam malam
akulah simbol nafas dini hari
dan engkau sang penyejuk malam

t'lah lama kita berjarak dalam ruang
t'lah lama jua kita enggan berjumpa
masih kerinduan ini menerpa malang
tetaplah ini serangkaian mawar nan indah

0 Komentar di sini:

Post a Comment