Thursday, December 27, 2012

Malam Panjang Merenggut Nyawaku


Aku bercerita tentang malam yang begitu panjang
aku bergegas pulang dalam larutnya malam
aku tersentak, aku terkejut, dunia menjadi gelap
dan aku pun terjatuh dalam kesepian diri

aku memaksa membuka mata
meringis hingga tangis berjatuhan
aku rasakan perih yang tersayat dipipi
disaat mereka menggoresnya tadi pagi

aku tertidur dalam kubangan mimpi
entah malam atau pagi saat itu
aku seperti mati dalam tubuh yang bernafas
entah aku benar-benar mati saat itu

sekejap sorak sorai suara mereka ditelingaku
mengikis pipiku yang masih perih
mencoba bangunkan aku yang tergeletak lemah
menggendongku dalam ketatihan kaki mereka

mataku seakan ingin bicara pada mereka
tapi perih dipipi tak kunjung menipis
air mata atau darahkah yang mengalir didahiku
mengucur deras basahi mata dan telingaku

sepi, ya hanya sepi selain suara mereka
aku tak tau dimanakah aku berada saat itu
apa yang mereka lakukan terhadap tubuhku yang lemah?
merekakah jiwa penolong itu?

aku hanya bisu dalam ketiadaan bibirku tuk berucap
menggerakkan jari-jari pun aku tak sanggup
seperti apakah tubuhku saat itu?
dimana malaikat yang kau bilang baik itu?

adakah jiwa seperti ibu mengelus keningku dan bangunkanku?
tidak seperti mereka yang tergesa-gesa
apa yang mereka inginkan dariku?
aku tak memiliki jiwa lagi karena aku telah mati

0 Komentar di sini:

Post a Comment