Friday, October 11, 2013

Dibalik Tawa

Aku tidak mencari kebahagiaan untuk diriku,
untuk inginku,
atau pun untuk kesenanganku...

Aku mencoba menjadi pejara atas kebahagiaanku
dan aku menikmati itu...

Sebuah kata sederhana dengan nada yang tak biasa...

Banyak rentetan kalimat yang akan tumpah ruah
disela-sela sindiran tajam tanpa mengenal mangsa...

Masih seperti pejara berkarat dan rapuh...

Aku mencari sahabat
di tengah musuh medan perang...

Tak kadang mereka menjadi pedang tanpa tameng
memegang peran utama pada lakon tradisi-tradisi lama
membuat pil pahit dan menelannya bersama-sama...

Memahami kelembutan perasaan di antara beton-beton ego...

Menyisir keruwetan akal yang berkilit pelik...

Aku menangis...

Aku tertawa...

Semua terbawa oleh kesakitan dan kehampaan jiwa...

2 comments:

  1. JIwa yang hampa akan terobati jika kedatangan sosok yang mengerti mengenai perasaan ya *eh

    ReplyDelete
  2. Titis: iya bener, tapi cukup sulit untuk mendapatkannya... :)

    ReplyDelete