Berangkat dari kotamu yang dingin
Menelusuri jalanan basah setelah hujan mengoyaknya
Ada rindu-rindu tertinggal di sepanjang jalan
Ia tersapu oleh angin malam
Rintik-rintik masih memanah tubuhku
Menusuk, hingga menciptakan luka dalam
Terlebih pekat malam, mengancamku dari kumpulan kenangan
Aku takut, bila esok masih terulang
Jalanan tak pernah terlintasi selama ini
Waktu seperti berlari mengejar kepergian
Tak seperti mata yang menatap terus ke belakang
Dingin masih berkecambuk
Sepi tak segan melucuti kehangatan tubuhmu yang masih melebam
Begitu pula air mata, masih mengguyur kesedihan tanpa henti
Kembalilah kasih
Dalem banget puisinya, menyejukkan jiwa yang sesak :)
ReplyDeletewww.fikrimaulanaa.com
Hahaha, sumur kalah dalemnya gak? Thx bro fikri :D
Delete