Saturday, October 8, 2011

Dirimu, dulu dan kini

Dulu tubuhku berdiri sekuat pohon beringin
tinggi kokoh dan tak mudah lapuk
namun kini
dengan sayatan belatimu
lukai lapisan kulitku
hingga ku berdarah

dulu tulangku sekuat kayu jati
tak mudah patah meski badai menerjang
namun kini
dengan sentuhan lembut tombakmu
patahkan tiap ranting kehidupanku
hingga ku hancur

dulu hatiku sehebat tanah bumi
tak mudah kering meski kemarau tiba
namun kini
dengan genggaman tangan manismu
remas tiap denyut nadi dan aliran darahku
hingga ku mati tak berdaya

dulu kau adalah awan putih di langit biru
teduhkan tubuhku dari panas dan debu
payungi aku dari hujan dan badai
namun kini
kau menghilang dan pergi
dengan bulan dan bintang semalam
tanpa kasih dan cintamu dulu
padaku

0 Komentar di sini:

Post a Comment