Aku menolak lupa
Lupa akan luka yang berjalan
Melumati serat-serat pembuluh darah
Menghunjam tepat di hati
Tak kau bayangkan perihnya
Hati terjamah rasa kecewa
Oleh kosa kata wicaramu
Tentang perasaan cinta yang tak kau sambut
Tentang penantian yang tak kau temui
Aku kehilangan asa
Aku tak pernah lupa
Lupa untuk meniti hari-hari sepi
Setelah perjamuan itu
Hatiku gersang dan tandus
Jendela hari tak pernah bersinar
Hujan dan gemuruh temui bumi
Bagai hatiku kini
Kecewa
Wednesday, June 25, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
penantian tak pernah berakhir manis, ketika tak tersambut janganlah terlalu lama berduka.
ReplyDeletebahkan setelah langit yang kelam pun ada mentari yang bersinar terang :)
di mana bisa kutemukan mentari? jika sinarnya saja tak pernah menyelinap disela jendela hariku, maukah ia sinari mendung hati ini dikala mata enggan akan silaunya?
Deletemantap, mampir juga ke www.puisitira.blogspot.com
ReplyDeletemakasih :)
Deletekecewanya jangan lama lama ya :))
ReplyDeletepuisinya bagus btw
makasih laili :)
Deletekecewanya masih diatas rata2