Sudah terlampau jauh,
Sangat jauh
Tentang waktu yang ku rasa semu
Setelah asa tertelan oleh dahaga cinta
Mungkin ia terpendam terlalu dalam
Hingga indahnya kering bersama jingga
Malam tersuguhkan untuk sebuah massa,
Massa senja yang telah terbenam
Tentang jiwa yang tak sanggup terobati
Oleh penghibur malam yang kau sebut bintang
Mentari esok pasti terbangun
Walau asa masih memendam dan membayangkan elegi pagi
Hati ini takut menyambutnya
Wahai matahari,
Biarkan panasmu melebur hati
Biarkan sinarmu merasuki hati,
Menyelinap di setiap celah,
Ruang gelap keterpurukan hati
Lalu,
Biarkan terangnya bersinar sebagai pelipur lara
Pelipur lara yang menertawakan massa
Pelipur lara yang menarikan luka
Pelipur lara yang membunuh kesepian
Thursday, July 3, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Simple, setiap kalimatnya pendek dan lugas. Puisi yang menarik, terus asah skill, salam Mystupditheory!
ReplyDeleteyup, makasih huda, masih learning by doing nih, hhe
Deletewahh keren nih (y)
ReplyDeletevisit blog saya jg yaa, kalo berkenan difollback sekalian hehehe :) desrezaarief.blogspot.com
makasih arief, siap meluncur ke blogmu :)
Deleteada makna tersendiri nih :v
ReplyDeleteabis galau ya??
ini kunjungan modus gue yang pertama keblog ini ;3
terus berkreasi ya supaya makin hati makin mantep (y)
yah ketahuan deh.. :')
Deletegalau yg teramat dalam.. (sudah lupakan :D)
jiah, kunjungan modus.., kalo mau request puisi jg boleh kok, (promosi) hhe
sip
kurang bisa nyerna puisi, banyak kata-kata yang gue gak ngerti jadinya gak ngerti puisinya juga ._. tapi, keren kok. semangART! :))
ReplyDeletemakash aiman :)
Deleteiya banyak kiasannya, kata2nya ngambilnya di KKBI, jd bisa dipahami dari situ (agak ribet sih) hhe..
SemangART jg :)
Tau Liebster Award? selamat buat kamu! coba deh cek http://coffee-philia.blogspot.com/2014/07/first-liebster-award.html *note: bukan iklan obat kurus
ReplyDelete*menuju TKP*
Delete