"Apa sudah kau baca sajakku?"
"Apa sudah kau teguk aksaraku?"
Aku gundah
Aku pilu
Menanti garisan penanya untukku, akan
Ku jamu ia di tempat perjamuan itu
Aku terguyur hujan
Mencair di antara jembatan
Menunggu pelangi di seberang sana, untuk
Mewarnai kekosongan badan kasar ini kembali
Aku lelah bermandikan kenangan, kini
Ia enggan menghujaniku dengan aksaranya lagi
Ia selalu menikamku tepat di hati, dengan
Cinta, dengan raganya
"Atau hanya aku yang lelah menantinya?"
Lelah akan asa tentangnya
Lelah dengan ikrar memilikinya, jika
Ia hanya menatapku dengan cermin saja
Friday, June 6, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar di sini:
Post a Comment