"De, apakah hujan takkan pernah datang lagi?"
Aku merindunya
Bulan-bulan air, menderas bagai jeruji; penjarakan mataku padamu
Bingkai embun berkaca di mataku
Bungkam aksara, seperti melompati ujung lidah; tertahan gerbang-gerbang bibir
Bisu lirik ini tak bernada
Cakap wicaramu buka gempita gubuk hati
Cinta, mencambuk logika; mati suri
Dilema mengadu domba
Derita menunggu di ujung mimpi, tentangmu; jadikanya bomerang
"De, hujan pasti mengering begitu pula tentangmu"
Dirimu kembali pulang tinggalkan lebam, sisakan pelangi; memudar
Ego menguak, menumpahkan segala rasa
Entahlah, andai hujan saat itu aku simpan; kau milikku
"De, apakah hujan akan kembali lagi?"
Aku selalu merindunya
0 Komentar di sini:
Post a Comment